Banda Aceh, 26-27 September 2012
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Prov. Aceh mengadakan Pelatihan Training of Trainer Kursus Pra-Nikah dalam rangka mensosialisasikan perlunya pembekalan calon pengantin sebelum menikah. Kegiatan ini diikuti oleh para stakholder yang berkaitan dengan pembinaan dan penguatan keluarga. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengumpulkan masukan-masukan guna pembuatan qanun kursus pra-nikah.
Dalam TOT ini dihadirkan narasumber dari Jabatan Agama Islam Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur yaitu Abdullah Abdul Wahab dan Muhammad Kori bin Muhammad Yusuf, yang mana di Malaysia telah diwajibkan untuk mengikuti Kursus Pra-Nikah bagi calon-calon pasangan yang akan menikah sejak tahun 1997. Maka untuk membagi pengalaman mereka selama kurang lebih 15 tahun itu, kedua narasumber dari Malaysia ini mengisi materi selama satu hari penuh.
Suasana kegiatan berlangsung sangat serius dan antusiasme peserta sangat tinggi terutama dari peserta kaum ibu-ibu yang sangat bersemangat. Peserta dari KUA-KUA di Banda Aceh juga menyempatkan diri untuk berbagi pengalaman dalam melaksanakan Kursus Calon Pengantin selama dua tahun terakhir ini.
Kamis, 27 September 2012
Minggu, 03 Juni 2012
Banda Aceh-Kemenag News (2/6/2012) Kanwil Kemenag Aceh melaksanakan Orientasi Penyuluhan Informasi Haji bagi para Kepala KUA di Grand Nanggroe Hotel, 1-4 Juni 2012. Dalam sambutannya tadi malam (Jum’at, 1/6) Kakanwil yang diwakili oleh Kabag. TU, Habib Badaruddin, mengatakan bahwa kegiatan orientasi ini diperlukan bagi Kepala KUA agar menjadi pedoman dalam melayani masyarakat khususnya di bidang perhajian, mulai dari informasi tentang tata cara penyetoran BPIH, pelaksanaan ibadah haji sampai kepulangan jamaah ke tanah air.
“Setelah selesai Orientasi ini para kepala KUA Kecamatan yang sudah diberikan bekal, harus mampu memberikan Pembinaan, Pelayanan dan Bimbingan Haji dan Umrah kepada masyarakat secara maksimal, dengan kata lain memberikan pelayanan prima,” ujar Habib dalam sambutannya.
Moment ini sangatlah tepat mengingat pada saat ini sudah masuk pada bulan Rajab dimana tidak lama lagi akan menghadapi Bulan Ramadhan dan seterusnya Jajaran Kementerian Agama akan melayani Proses Pemberangkatan Jama’ah Haji ke Baitullah untuk melaksanakan Rukun Islam yang kelima. “Bahkan Gema keberangkatan Haji malah mengalahkan persiapan untuk menghadapi Hari Raya Haji (Idul Adha) itu sendiri,” lanjut Kabag. TU.
Kepala KUA merupakan ujung tombak pelaksanaan kegiatan keagamaan di tingkat Kecamatan termasuk masalah Penyelenggaraan Haji, bahkan KUA merupakan Pusat Informasi Haji (PIH) bagi masyarakat dimana masyarakat juga langsung mendapatkan bimbingan Manasik di Kecamatan masing-masing. Semoga Orientasi ini dapat memberikan manfaat yang maksimal. (aceh.kemenag.go.id)
“Setelah selesai Orientasi ini para kepala KUA Kecamatan yang sudah diberikan bekal, harus mampu memberikan Pembinaan, Pelayanan dan Bimbingan Haji dan Umrah kepada masyarakat secara maksimal, dengan kata lain memberikan pelayanan prima,” ujar Habib dalam sambutannya.
Moment ini sangatlah tepat mengingat pada saat ini sudah masuk pada bulan Rajab dimana tidak lama lagi akan menghadapi Bulan Ramadhan dan seterusnya Jajaran Kementerian Agama akan melayani Proses Pemberangkatan Jama’ah Haji ke Baitullah untuk melaksanakan Rukun Islam yang kelima. “Bahkan Gema keberangkatan Haji malah mengalahkan persiapan untuk menghadapi Hari Raya Haji (Idul Adha) itu sendiri,” lanjut Kabag. TU.
Kepala KUA merupakan ujung tombak pelaksanaan kegiatan keagamaan di tingkat Kecamatan termasuk masalah Penyelenggaraan Haji, bahkan KUA merupakan Pusat Informasi Haji (PIH) bagi masyarakat dimana masyarakat juga langsung mendapatkan bimbingan Manasik di Kecamatan masing-masing. Semoga Orientasi ini dapat memberikan manfaat yang maksimal. (aceh.kemenag.go.id)
Selasa, 27 Maret 2012
Rabu, 15 Februari 2012
Monitoring dan Pembinaan KUA se-Banda Aceh
Dalam rangka pembinaan dan peningkatan kualitas pelayanaan KUA di jajaran Kementerian Agama Kota Banda Aceh, Kepala Kankemenag Kota Banda Aceh melaksanakan kunjungan monitoring dan pembinaan ke KUA-KUA Kecamatan se-Kota Banda Aceh.
Dalam kegiatan tersebut, dilakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan program masing-masing KUA, Standar Pelayanan Minimal, Kearsipan, dan juga masalah Keuangan. Hal ini sangat perlu ditingkatkan mengingat status audit Kementerian Agama yang selalu sulit untuk mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK, dan unsur KUA masih menjadi penyumbang besar dalam terkendalanya proses menuju WTP tsb.
Dalam kunjungan tsb. banyak Harapan yang diungkapkan oleh para Kepala KUA maupun Staf KUA, agar kegiatan semacam ini dapat dilanjutkan pada masa-masa yang akan datang. Kunjungan dalam bentuk monitoring ataupun bentuk lainnya sangat diperlukan guna memacu kinerja para Kepala/Staf KUA. Silaturrahmi semacam ini dapat meningkatkan semangat kerja para staf khususnya.
Pelatihan SIMAK BMN dan Pengenalan IT Bagi KUA
Seksi Urusan Agama Islam Kementerian Agama Kota Banda Aceh melaksanakan kegiatan Pelatihan Aplikasi SIMAK BMN dan Pengenalan IT bagi bagi Staf / Kepala KUA se-Banda Aceh pada tanggal 27 Desember 2011 dengan peserta Kepala KUA Kecamatan beserta 2 orang Stafnya sebanyak 27 orang ditambah 3 orang dari Staf Seksi Urais.
Pelatihan ini untuk mensosialisasikan Aplikasi SIMAK BMN dan Persediaan dalam rangka peningkatan akuntabilitas laporan instansi guna mencapai predikat wajar tanpa pengecualian. Selama ini Kementerian Agama belum mencapai predikat WTP dari BPK diakibatkan banyaknya aset yang belum terinventarisir dengan baik, serta laporan-laporan keuangan yang belum menyeluruh ke semua satker karena kurangnya kemampuan SDM di Satker-satker di daerah. Dan kedepannya KUA juga diharapkan dapat menjadi Satker yang mandiri.
Dalam pelatihan ini juga diselipkan materi pengenal IT (Teknologi Informasi) guna mengimbangi perkembangan teknologi yang sangat cepat.
Pelatihan ini untuk mensosialisasikan Aplikasi SIMAK BMN dan Persediaan dalam rangka peningkatan akuntabilitas laporan instansi guna mencapai predikat wajar tanpa pengecualian. Selama ini Kementerian Agama belum mencapai predikat WTP dari BPK diakibatkan banyaknya aset yang belum terinventarisir dengan baik, serta laporan-laporan keuangan yang belum menyeluruh ke semua satker karena kurangnya kemampuan SDM di Satker-satker di daerah. Dan kedepannya KUA juga diharapkan dapat menjadi Satker yang mandiri.
Dalam pelatihan ini juga diselipkan materi pengenal IT (Teknologi Informasi) guna mengimbangi perkembangan teknologi yang sangat cepat.
Langganan:
Postingan (Atom)